#SoulBites 2.0 | 20/10/2015
Pernikahan mungkin adalah hal yang biasa kita saksikan. Namun ada yang istimewa pada Caleb dan Maggie. Pasangan ini menyentuh hati banyak orang pada hari pernikahan mereka. Caleb diam-diam mengunjungi pengantin wanitanya satu jam sebelum pemberkatan pernikahan mereka. Karena tradisi melarang berjumpanya dari wajah ke wajah pasangan pengantin, Caleb hanya berdiri di balik pintu dan mengulurkan tangannya ke dalam.
Sesaat setelah mereka bergandengan tangan – tetap tanpa bertatapan – Caleb melakukan sesuatu yang membuat pengantin wanitanya dan jutaan orang yang melihat foto mereka larut dalam keharuan. Caleb berdoa! Ya, ia berdoa sambil menggenggam erat tangan Maggie. Ia berdoa dari kedalaman hatinya. Ia bersyukur pada Tuhan, bahwa Ia berkenan mempertemukan dirinya dengan seorang wanita istimewa yang akan menjadi belahan jiwanya. Ia berterimakasih karena berkatNya membuat mereka berani mengambil keputusan untuk maju ke depan altar Tuhan dan berjanji setia mencintai sampai maut datang menjemput. Doa sederhana itu mengubah segalanya: Maggie makin mencintai pria yang akan ia sebut sebagai ‘suamiku’ dan mereka yang menjadi saksi doa singkat itu tahu benar bahwa Tuhan sendiri yang hadir dan menyatukan tiap jiwa dalam ikatan pernikahan yang suci.
Ah sahabatku,
Mimpiku sederhana: aku ingin melihat umatku yang telah menikah menjadi tua bersama dengan senyuman yang tak luntur oleh usia… Setiap kali kulihat pasangan yang telah uzur dimakan waktu, saya melihat betapa Tuhan setia mendampingi keluarga yang diberkatiNya di depan altar itu… dan semua kesadaran indah ini menggugah hatiku – hahahaha, bukan karena aku ingin menikah, tidak! – dan mengingatkanku betapa doa syukur yang singkat dapat menghidupkan berkat dan cinta Allah untuk keluarga kita! Tuhan memberkatimu, sahabatku!
+ p. Albertus Joni SCJ
[p.s. bagi yang telah menikah, ayo berdoa syukur bersama pasangan dan keluargamu malam ini…]