
Pastor Titus Brandsma adalah seorang rektor universitas di negeri Belanda selama Perang Dunia kedua. Beliau ditangkap oleh Nazi yang ateis dan dijebloskan ke sebuah kamp kerja paksa di Dachau – Jerman.
Di sana, ia diasingkan sendirian di sebuah kandang anjing tua. Para penjada suka menghibur diri dengan memerintahkan dia menyalak seperti seekor anjing jika mereka kebetulan melintas. Akhirnya Romo Titus Brandsma itupun meninggal dunia karena penyiksaan fisik yang hebat. Apa yang tidak diketahui oleh para Nazi itu ialah bahwa ia menyimpan sebuah buku catatan harian tentang pengadilannya. Romo Titus Brandsma menulis di antara baris-baris cetakan sebuah buku doa tua yang ia simpan diam-diam.
Pada salah satu halamannya, ditemukan sebuah puisi mengenai Yesus:
Tak ada kesedihan yang sanggup menghalangi jalanku
karena aku melihat mataMu penuh kesedihan;
Jalan kesunyian yang pernah Engkau lewati
membuat aku sanggup memahami kesengsaraan…
CintaMu telah mengubah
jalanku yang gelap seperti malam
menjadi terang benderang…
Tinggallah bersamaku Yesus, tinggallah…
aku tak akan takut
jika aku mengulurkan tanganku
dan merasakan Engkau dekat…